Menurut ilmu psikologi, proses mengingat terbagi dalam beberapa tahap. Secara sederhana, prosesnya dapat dibagi 3, yaitu:
1. Proses encoding, dimana seseorang menerima informasi dari lingkungan dan disimpan dalam memori jangka pendek. Hal yang berperan penting dalam proses ini adalah atensi atau perhatian.
2. Informasi disimpan ke dalam memori jangka panjang, sehingga si Kecil dapat mengingat lebih lama.
3. Recall, dimana si Kecil dapat mengambil kembali informasi dari sistem penyimpanan dan menggunakannya dalam aktivitas sehari-hari.
Berdasarkan penjelasan singkat mengenai proses mengingat di atas, keseluruhan proses tersebut menjadi penting bagi si Kecil dalam menghafal informasi baru. Nah untuk membantu si Kecil dapat menghafal dengan lebih baik dan juga prosesnya nyaman dilakukan (jadi si Kecil tidak menyerah duluan nih kalau diminta menghafal), Bubu dan Pak Suami bisa lakukan beberapa hal di bawah ini ya:
1. Kembangkan informasi dalam bentuk visual. Apabila si Kecil membaca materi pelajaran di buku, coba bantu dengan memintanya membuat gambaran, baik dengan cara mencari foto yang mewakili informasi, membuat gambar sendiri, maupun membayangkan dalam pikiran gambaran informasi yang dimaksud. Memberikan warna pada tulisan atau gambar juga dapat membantu proses mengingat, terutama meningkatkan atensi untuk membatu proses encoding, juga menyimpannya dalam memori jangka panjang.
2. Minta si Kecil menceritakan kembali apa yang ia baca dan pelajari. Bubu dan Pak Suami bisa bermain peran sebagai murid dan si Kecil menjadi guru. Ketika si Kecil menjelaskan kepada Bubu dan Pak Suami, secara tidak langsung ia perlu untuk mengorganisir informasi yang telah ia miliki, sehingga ia lebih memahami dan dapat lebih mudah untuk diingat. Lagipula, akan lebih baik apabila si Kecil tidak hanya hafal, tetapi juga paham isi informasinya.
3. Gunakan media yang melibatkan banyak indra si Kecil. Dengan melibatkan beberapa indra sekaligus, si Kecil dapat lebih mudah menerima dan menyimpan informasi ke dalam memori jangka panjangnya. Misalnya: Ketika si Kecil sedang mempelajari organ tubuh manusian, pertama-tama bisa dimulai dengan menulis dan menggambarkan organ-organ tubuhnya (untuk indra penglihatan dan gerakan tangan), kemudian minta si Kecil untuk mengucapkan kembali apa saja yang tertulis (indra pendengaran), terakhir Bubu Bersama si Kecil dapat membuat mainan bentuk-bentuk organ tubuh menggunakan lilin mainan
dan menempatkannya di bagian tubuh sebenarnya (indra peraba, gerak tubuh, dan penglihatan turut berperan). Dengan banyaknya indra yang terlibat, otak si Kecil semakin mudah untuk memproses dan menyimpannya dalam memori jangka panjang.
4. Buat koneksi antar informasi yang dimiliki. Apabila si Kecil sedang mempelajari hal baru, coba bantu kaitkan atau buat koneksi dengan informasi yang sudah dimiliki sebelumnya. Informasi sebelumnya bisa berupa pelajaran ataupun pengalaman berkesan yang pernah dilalui si Kecil.
5. Lakukan hal yang disukai si Kecil. Misalnya si Kecil senang bernyanyi dan mendengarkan lagu-lagu, Bubu dapat membantu si Kecil menghafal menggunakan lagu-lagu yang menarik. Apabila si Kecil senang berolah raga atau bergerak, Bubu dan Pak Suami dapat mengajak si Kecil menghafal sambil bergerak atau melakukan aktivitas olah raga lainnya.
Bisa jadi si Kecil memiliki preferensi atau cara yang membuatnya lebih nyaman ketika berusaha menghafal suatu informasi tertentu. Bubu dan Pak Suami bisa terus mengeksplorasi beragam media yang dapat membantu si Kecil menghafal ya. Selamat mencoba!
Oleh: Binky Paramitha I., M.Psi, Psikolog
Expert Partner Sahabat Ibu Pintar
Referensi:
McLeod, S. A. (2013, August 05). Stages of memory - encoding storage and retrieval. Simply Psychology. https://www.simplypsychology.org/memory.html
Sternberg, R. J. (1999). Cognitive psychology (2 nd ed.). Fort Worth, TX: Harcourt Brace College Publishers.