03 Aug 2021

Things I wish I know before 30s

Berdasarkan kondisi tersebut, di tengah usia 20an yang sedang mengalami banyak perubahan, ada beberapa hal yang Bubu perlu tahu agar dapat memasuki usia 30an dengan mental yang sehat dan tetap optimal.

1. Selalu ada masa belajar.

Sering kali kita terkejut ya, dengan tuntutan sosial. Rasanya baru kemarin masih duduk di bangku kuliah, setelah lulus tiba-tiba harus masuk dunia kerja dan diharapkan sudah tahu semuanya. Atau, rasanya baru saja kita masih diberi uang saku oleh orang tua, eh tiba-tiba tanpa belajar mengelola keuangan terlebih dahulu (karena tidak ada yang mengajarkan juga di sekolah, kan?) kita harus bisa mengelola keuangan rumah tangga. Atau yang lebih seru lagi, rasanya belum lama hidup sebagai anak, kenapa tiba-tiba kita punya anak yang harus diurus? Terlalu banyak perubahan dalam masa singkat bisa membawa tekanan tersendiri, tapi ingat ya… tidak ada manusia yang terlahir langsung bisa semuanya. Selalu ada yang namanya masa belajar. Tidak apa-apa kita salah dulu, selama terus berusaha bertanya dan belajar, lama-lama kita pasti menemukan caranya.

 

2. Semua di luar kendali, kecuali respon kita sendiri

Berusaha mengendalikan hal yang tidak bisa kita kendalikan bisa bikin stress lho, Bubu… berusaha mengendalikan omongan tetangga? Ya, tidak bisa… yang bisa kita kendalikan adalah, tidak perlu membalas omongan saat tetangga mengeluarkan kata-kata yang tidak enak. Berusaha mengendalikan kapan atasan memberikan promosi atau naik gaji? Jelas hal tersebut di luar kendali kita. Kita hanya bisa mengendalikan seberapa besar kerja keras yang mau kita berikan dan tunjukkan di tempat kerja. Berusaha mengendalikan untuk punya anak tepat waktu sesuai target usia kita? Jelas tidak bisa ya, kapan kita diberikan momongan adalah kehendak Yang Kuasa. Sekali lagi yang bisa kita kendalikan adalah usaha dan doa kita. Nah, Bubu, jadi sangat penting untuk bisa mengenali apa yang sebenarnya bisa kita kendalikan dan apa yang ada di luar kendali kita.

 

3. Tidak pernah ada 1 cara yang paling benar dalam menjalani hidup

Kita sering membaca buku atau mendengar motivator bicara tentang cara orang sukses menjalani hidup. Namun, sesungguhnya tidak ada 1 cara sempurna untuk menjalani hidup. Setiap orang

terlahir dalam situasi dan kondisi yang berbeda, sehingga berusaha menerapkan 1 cara yang berhasil pada orang lain, belum tentu berhasil dengan diri kita. Dan ketika cara tersebut tidak berhasil, bukan berarti itu menjadi salah Bubu ya… Bisa jadi memang caranya tidak sesuai dengan kondisi kita. Tidak apa, kita selalu bisa belajar dari kesalahan dan kegagalan kita, dan menerapkan apa yang cocok dengan hidup kita sendiri.

 

4. Keberhasilan = Usaha + Kemampuan + Keberuntungan

Sudah berusaha maksimal tapi hasilnya tidak sebaik yang diharapkan? Bukan berarti kita tidak mampu tapi bisa jadi memang belum beruntung saja ya, Bubu… Suka tidak suka kita harus mengakui ada faktor di luar diri yang mendukung keberhasilan seseorang, yaitu keberuntungan. Lalu apakah kita harus menunggu keberuntungan saja tanpa usaha? Tentu tidak. Justru kita harus terus berusaha dan berjuang semampu kita, sehingga ketika keberuntungan datang (yang sering kali di waktu tidak terduga) hasilnya menjadi maksimal.

 

5. Setelah umur 30, kita tetap belajar cara hidup

Hidup selalu memberikan kejutannya sendiri. Selalu ada kali pertama, atau situasi tak terduga yang kita alami di usia berapapun, jadi bukan berarti setelah usia 30 kita menjadi lebih tahu soal hidup dan membuat sedikit kesalahan. Biasanya sih, tidak begitu ya… Tetapi yang terjadi, setelah usia 30 kita lebih mengenal dan menerima tentang diri kita. Sehingga kita bisa lebih “santai” dalam menjalani hal-hal yang tidak sesuai harapan dengan lebih bijak. Kita menjadi lebih terbiasa dengan kesalahan dan lebih cepat belajar dari kesalahan tersebut. Hal itulah yang paling menarik dari hidup, Bubu… selalu ada hal baru untuk kita alami dan pelajari. Jadi, sesulit apapun masa sekarang, jangan berhenti sampai di sini ya… tetap berusaha, karena hidup selalu punya kejutannya sendiri.

 

Agstried Elisabeth, M.Psi., Psikolog

Expert Partner Sahabat Ibu Pintar

 

Sumber: http://repository.untag-sby.ac.id/8006/9/Jurnal.pdf