Jadi orang tua selalu menantang, jaman dulu maupun sekarang. Namun saat ini, ada sebuah jaman bernama era digital yang mungkin gak pernah terpikirkan oleh orang tua di jaman dulu. Jadi, selain kecerdasan intelektual (IQ) dan kecerdasan emosional (EQ), ada juga kecerdasan digital yang perlu diperhatikan.
Cerdas digital berarti mampu menjadi bagian dari masyarakat digital yang bertanggung jawab dan mampu menghadapi tantangan era digital dengan percaya diri. Sebagai model utama anak, maka orang tua pun perlu menjadi cerdas digital. Jadi, apa aja sih tantangan jadi orangtua di era digital dan bagaimana sih agar bisa mengajarkan kecerdasan digital pada si kecil? BuBu harus baca artikel ini sampai habis ya!
Menjaga keseimbangan waktu online dan offline
Screen time mengambil peran multi fungsi di dunia parenting saat ini: sebagai sarana mencari informasi, sebagai penyedia tontonan dan permainan edukatif, sebagai penghibur saat orang tua butuh mengerjakan urusan rumah tangga, dan lainnya.
Durasi screen time anak-anak usia 2-3 tahun rata-rata adalah 3 jam sehari di atas rekomendasi yang diberikan oleh AAP yaitu 1 jam. Hal ini perlu menjadi perhatian orang tua karena screen time yang berlebihan dapat menyebabkan masalah tumbuh kembang anak seperti keterlambatan bahasa, gangguan konsentrasi, gangguan tidur, dan perilaku agresi.
Oleh karena itu, orang tua perlu menetapkan aturan terkait screentime tentang berapa lama, kapan, dan dimana. Ini penting agar anak tidak menjadi ketergantungan dan bisa mengembangkan berbagai keterampilan dirinya melalui proses bermain, bergerak, dan pengalaman belajar langsung.
Variasikan kegiatan anak dengan perbandingan 1:5 untuk online:offline. Bentuk kegiatan bisa mulai dari membaca buku, bermain balok, pretend play, jalan-jalan di taman, dan sebagainya.
Sekarang ini banyak sekali ide bermain bersama anak yang bisa dicari melalui internet, saling bertukar cerita dan pengalaman tentang strategi mengurangi screentime juga bisa didapatkan dari komunitas parenting yang diikuti.
Mempertahankan keterikatan (bonding) anggota keluarga
Menjadi pemandangan yang wajar di era digital ini apabila keluarga berkumpul bersama di satu ruangan namun minim interaksi karena setiap anggota keluarga (bahkan dari anak usia 1 tahunan) sibuk dengan perangkat digitalnya masing-masing.
Sebuah studi di Canada menunjukkan bahwa durasi orang tua terlibat percakapan bermakna dengan anaknya dalam seminggu hanya 3,5 menit. Terkadang orang tua merasa canggung atau lelah meladeni anak bermain sehingga memilih aktivitas seperti menonton televisi.
Studi jangka panjang yang dilakukan lembaga Massachusetts Institute of Technolofy Initiative on Technology and Self juga menemukan bahwa penggunaan perangkat teknologi yang berlebihan oleh orang tua memunculkan perasaan cemburu, kompetisi, dan terabaikan di dalam diri anak-anaknya.
Oleh karena itu, menjadi tantangan tersendiri bagi orang tua masa kini untuk menjaga kedekatan dan keterikatan emosional dengan anak melalui kegiatan-kegiatan yang sifatnya interaktif seperti mengobrol tentang keseharian, membaca buku bersama, membuat prakarya, atau merencakan liburan keluarga.
Mencegah over-share informasi dan privasi
Siapa sih yang gak suka upload tingkah lucu si kecil di sosial media? Berbagi cerita dan day to day moments adalah potret orang tua masa kini. Pencapaian milestones, pengalaman sekolah, liburan, dan cerita lucu tentang keseharian anak senang sekali untuk diunggah di media sosial.
Tantangan yang dihadapi orang tua adalah memilah hal apa yang sebaiknya diunggah dan yang tidak. Menjaga privasi dan keamanan perlu dilakukan, seperti tidak membuka data personal (seperti nama lengkap atau alamat sekolah) ke publik dan menahan diri untuk tidak mengunggah foto dan video orang lain tanpa ijin.
Membandingkan kehidupan keluarga dan tumbuh kembang anak
Di media sosial, orang tua terpapar dengan kehidupan keluarga lain dan juga tumbuh kembang anak-anak lain. Hal ini dapat membuat orang tua secara sadar atau tidak melakukan perbandingan antara diri/keluarga sendiri dengan orang lain.
Tantangan orang tua masa kini adalah menjaga agar apa yang dilihat di media sosial tidak sampai berdampak negatif seperti munculnya perasaan ingin bersaing, menuntut anak berlebih, atau merasa tidak mampu dalam mengasuh anak. Sadari bahwa apa yang dilihat di media sosial adalah apa yang orang lain pilih untuk kita lihat, dan setiap keluarga pasti tetap memilih isu dan tantangannya masing-masing.
Selain tantangan, orang tua di jaman sekarang juga dimudahkan banget nih dengan hadirnya teknologi. Bubu bisa mencari banyak informasi di internet mengenai parenting dan tumbuh kembang si kecil yang memang berasal dari sumber terpercaya.
Salah satu sumber yang bisa BuBu follow adalah Sahabat Ibu Pintar, sebuah komunitas dari Blibli.com untuk berbagi informasi dan inspirasi mengenai solusi pintar dalam parenting dan gaya hidup modern. Komunitas Sahabat Ibu Pintar bekerja sama dengan Rumah Dandelion yang terdiri dari psikolog keluarga, pendidikan, dan praktisi di bidang perkembangan anak dan pendidikan usia dini. Gak hanya itu, BuBu juga bisa mendapatkan kesempatan hadir di acara-acara Sahabat Ibu Pintar yang insightful banget!
Yuk gabung sekarang!