Drama ART memang tidak ada habisnya ya, Bubu. Tapi bukan berarti tingkat stres kita harus ikut meningkat setiap kali ada perubahan. Dengan mempersiapkan diri dan mengatur strategi bersama keluarga, Bubu bisa menghadapi drama ART saat lebaran dengan lebih tenang dan gembira.
Bagi para Bubu yang menggunakan jasa ART (Asisten Rumah Tangga), libur lebaran selalu bikin deg-degan, sekaligus menjadi momen belajar ikhlas. Bagaimana tidak, ketika ART atau si Mbak cuti selama masa lebaran, sudah terbayang nih “kapal pecah” di rumah, fisik otomatis menjadi lebih lelah, dan tingkat kesabaran dalam menghadapi anak-anak menurun. Agar tidak terjadi bayangan menyeramkan tadi, kita bahas yuk, mengenai beberapa langkah yang dapat dilakukan Bubu dan Pak Suami menghadapi pulangnya si mbak.
Komunikasi. Salah satu kunci utama dalam bekerjasama adalah komunikasi. Sebelum si mbak pulang, komunikasikan dulu kepada anggota keluarga, apa saja pekerjaan yang perlu dilakukan di rumah. Kemudian tetapkan bersama-sama siapa yang akan bertanggung jawab untuk melaksanakan tugas tersebut.
Sebisa mungkin gunakan kalimat yang jelas dan tidak ambigu, misalnya, alih-alih bilang "tempat sampah sudah penuh nih", langsung aja bilang "ayah, tolong bantu buang sampah sekarang ya". Hal ini menghindari munculnya kalimat: “Loh bukannya kamu ya yang harusnya buang sampah ke luar?” hehehe kan gak enak ya kalau akhirnya malah sebel atau berantem gara-gara hal kecil.
Jadikan sebagai ajang belajar keluarga. Melakukan tugas harian di rumah bisa menjadi ajang belajar, bukan hanya untuk anak, tetapi juga untuk orangtuanya. Bagi anak, ia akan banyak belajar keterampilan hidup yang bermanfaat baginya hingga ia dewasa.
Penelitian yang dilakukan oleh Marty Rossman menyatakan bahwa anak yang melakukan tugas-tugas dalam rumah tangga secara rutin dapat meningkatkan kemandirian, lebih bertanggung jawab, dapat mengatasi frustrasi dengan lebih baik, yang nantinya berkontribusi dalam meningkatkan performa akademis di sekolah.
Lakukan yang bisa dilakukan dan atur waktu dengan baik. Biasakan untuk tidak menunda pekerjaan rumah. Semakin cepat diselesaikan akan semakin baik, karena ketika kita menunda, pekerjaan akan semakin menumpuk dan mengakibatkan Bubu kesulitan untuk menyelesaikan tugas-tugas yang banyak dalam waktu singkat.
Set your expectation. Yang terakhir dan tak kalah penting adalah menyesuaikan harapan Bubu dan Pak Suami mengenai standard rumah rapi dan bersih ketika tanpa si mbak. Misalnya biasanya mencuci baju setiap hari, kini menjadi 2-3 hari sekali. Sapu-pel biasanya bisa 2 kali sehari, kini hanya satu kali saja. Jangan sampai karena terlalu memiliki harapan yang tinggi, akhirnya Bubu sendiri yang pusing dan marah-marah karena merasa selalu kurang. Yang penting rumah tetap bersih dan nyaman, keluarga pun akan bahagia.
Nah, drama ART memang tidak ada habisnya ya, Bubu. Tapi bukan berarti tingkat stres kita harus ikut meningkat setiap kali ada perubahan. Dengan mempersiapkan diri dan mengatur strategi bersama keluarga, Bubu bisa menghadapi drama ART saat lebaran dengan lebih tenang dan gembira.
Oleh: Binky Paramitha I.