Hai Bubu! Siapa yang anaknya baru pertama belajar berpuasa di bulan Ramadan ini?
Puasa memang bisa menjadi tantangan tersendiri untuk si Kecil, karena berarti ia harus menahan lapar dan haus serta menyesuaikan diri dengan jadwal makan yang berubah. Perubahan jadwal makan si Kecil yang biasanya bisa 3 kali sehari (sarapan, makan siang, dan makan malam), kini menjadi 2 kali sehari (sahur dan setelah berbuka atau makan malam).
Perubahan jadwal makan ini tentu memerlukan penyesuaian menu makanan untuk memastikan nutrisi harian si Kecil tetap terpenuhi. Biasanya anak bisa mulai diajak berpuasa pada usia 5-6 tahun, saat perkembangan dan pertumbuhan tubuhnya dianggap sudah lebih kuat. Di usia tersebut, diasumsikan kebutuhan kalori anak adalah sekitar 2.000 kkal per hari. Bubu bisa membagi 2.000 kkal menjadi 10% (200 kkal) dipenuhi saat berbuka, 40% (800 kkal) dipenuhi setelah salat magrib atau makan malam, 10% (200 kkal) dipenuhi setelah salat tarawih, dan 40% (800 kkal) dipenuhi saat sahur.
Jika melihat pembagian tersebut, saat sahur termasuk waktu yang penting untuk memenuhi 40% kebutuhan kalori anak. Menu sahur harus memiliki kandungan karbohidrat, protein hewani dan nabati, lemak, sayur dan buah sebagai sumber serat, vitamin dan mineral. Apa saja menu sehat dan disukai anak-anak agar si Kecil lahap makan sahur? Berikut ini beberapa contoh menu makan sahur sehat dan disukai anak-anak.
Salah satu variasi makanan pokok yang sudah pasti disukai si Kecil adalah nasi goreng. Untuk tetap memenuhi gizi, Bubu bisa membuat variasi nasi goreng seafood yang kaya akan kandungan protein. Cara memasaknya juga mudah, Bubu bisa menggunakan bumbu nasi goreng buatan sendiri atau bumbu cepat saji nasi goreng seafood . Untuk protein, campurkan potongan udang atau cumi lalu masak bersama nasi.
Jangan lupa untuk menambahkan sayuran, bisa dicampur dalam nasi goreng atau dibuat menu terpisah seperti sayur kacang panjang atau capcay. Sebagai pelengkap, sediakan segelas susu dan air putih yang cukup untuk dikonsumsi saat mendekati subuh, agar tubuh si Kecil mendapatkan asupan cairan yang cukup.
Pilihan menu kedua yang sederhana namun tetap memenuhi kebutuhan gizi si Kecil dan keluarga adalah sayur sop dan ayam goreng. Tentu Bubu sudah familiar dengan menu ini, bukan? Meskipun sederhana dan mudah dimasak, sayur sop berisi berbagai jenis sayuran dengan kandungan gizi dan vitamin yang bisa saling melengkapi. Nasi putih sebagai sumber karbohidrat dapat diganti dengan karbohidrat lain, seperti kentang atau pasta makaroni . Sedangkan untuk protein bisa didapatkan dari ayam goreng atau bisa digantikan tahu dan tempe goreng. Jangan lupa untuk melengkapi asupan gizi si Kecil dengan buah potong, segelas susu, dan air putih untuk diminum saat mendekati waktu subuh.
Nasi bukan satu-satunya sumber karbohidrat, lho. Mie juga bisa menjadi salah satu alternatif agar anak tidak bosan dengan makanan sahurnya. Salah satu menu yang bisa Bubu coba adalah mie goreng telur dengan sayuran. Lebih baik jika memilih jenis mie yang bukan mie cepat saji, sehingga takaran bumbu dan bahannya bisa lebih sehat. Namun jika ingin praktis, Bubu bisa memilih mie cepat saji sehat yang kandungan bahan dan bumbunya terbukti lebih sehat. Tambahkan telur sebagai protein dan sayuran seperti wortel, selada, jagung, atau buncis. Selalu lengkapi hidangan sahur dengan segelas susu dan air putih agar si Kecil tidak kekurangan asupan cairan.
Nah, itu tadi beberapa menu sahur sehat yang banyak disukai anak-anak. Apakah si Kecil punya menu favoritnya sendiri? Apapun menu sahur favorit si Kecil, jangan lupa untuk selalu memeriksa kelengkapan nutrisi yang ia butuhkan ya.