Beberapa bulan sudah berjalan sejak kegiatan home learning atau pembelajaran jarak jauh (disebut juga school from home) berlangsung di sebagian besar daerah di Indonesia. Prediksinya, kegiatan ini masih akan berlanjut hingga beberapa bulan ke depan. Bagaimana dengan Bubu dan si Kecil yang menjalani hari-hari belajar di rumah? Apakah sudah semakin nyaman, atau masih berjuang agar bisa berjalan optimal?
Kegiatan belajar di rumah memang berbeda dengan di sekolah. Situasi yang berbeda, cara penyampaian berbeda, dan materi pembelajaran pun disesuaikan. Dengan segala kesibukan Bubu dan Pak Suami di rumah, tentunya cukup menantang ketika kegiatan belajar mengajar si Kecil juga dilakukan di rumah.
Ada beberapa tips untuk membantu si Kecil belajar dengan baik di rumah, dan sudah Bubu dan Pak Suami terapkan. Misalnya dengan membuat rutinitas harian, menyiapkan tempat khusus untuk si Kecil belajar, dan menemani si Kecil dalam aktivitas belajarnya. Namun, ada kalanya kegiatan belajar di rumah ini tidak berjalan dengan optimal ya Bubu… Terkadang si Kecil tidak mood untuk mengikuti kelas online, tidak bisa duduk diam di depan layar, atau bahkan mogok belajar hingga tidak ada tugas yang bisa diserahkan ke guru kelasnya di hari itu.
Tenang saja, Bubu tidak sendirian kok. Cukup banyak orang tua lain yang mengalami hal yang sama dengan Bubu dan Pak Suami di rumah. Agar tidak stress dan bingung, berikut beberapa masukkan yang diharapkan mampu untuk membantu si Kecil belajar dengan optimal di rumah.
Artinya, pastikan si Kecil dalam keadaan sehat, sudah cukup makan, dan cukup istirahat agar tubuhnya siap untuk beraktivitas dan menerima informasi. Bayangkan bila Bubu perlu mengikuti suatu seminar namun sedang merasa ngantuk dan lapar, pastinya sulit untuk konsentrasi ya. Begitu pula dengan si Kecil, ia juga harus siap dan semangat untuk dapat memulai harinya.
Sebelum si Kecil mengikuti kegiatan online dan memerlukan waktu untuk duduk tenang dengan durasi yang cukup panjang, berikanlah ia aktivitas fisik motorik terlebih dahulu di pagi hari agar kemampuan memusatkan perhatiannya lebih baik. Berjalan keliling rumah, main sepeda (apabila memungkinkan), melompat-lompat, berlari, atau bermain kejar-kejaran selama 15 – 30 menit di pagi hari bisa menjadi alternatif kegiatan yang dilakukan.
Usahakan untuk memberikan waktu istirahat, terutama apabila sesi online dilakukan lebih dari 1 jam setiap harinya. Idealnya, diberikan jeda setiap 30 menit untuk sesi online atau dimana anak perlu untuk melihat layar. Hal ini dibutuhkan untuk menjaga kesehatan si Kecil dari paparan layar yang terlalu lama. Dalam jeda atau waktu istirahat tersebut, pastikan anak beranjak dari kursinya dan melakukan aktivitas fisik, seperti berjalan ke halaman, mengambil snack di kulkas, bermain skipping atau aktivitas lainnya.
Ada kalanya yang dibutuhkan si Kecil adalah didengar dan dipahami keinginan serta kebutuhannya. Apabila si Kecil menampilkan perilaku-perilaku yang tampak seperti mencari perhatian Bubu dan Pak Suami, cobalah untuk berhenti sejenak dan penuhi kebutuhannya. Peluk si Kecil dan dengarkan keluhannya. Usahakan untuk tidak menganggap remeh atau menghindari hal yang menjadi perhatian atau dianggap masalah oleh si Kecil. Cobalah untuk menerima perasaan mereka dan yakinkan si Kecil bahwa apapun perasaan yang mereka rasakan terhadap situasi ini adalah hal yang wajar. Dengarkan si Kecil dengan sepenuh hati dan buatlah si Kecil yakin bahwa ia dapat berbicara dengan Bubu, Pak Suami, ataupun guru sekolah, kapanpun ia membutuhkannya.
Itulah beberapa saran yang dapat Bubu dan Pak Suami terapkan di rumah untuk membuat pengalaman online learning si Kecil semakin menyenangkan. Ingatlah untuk tetap menyesuaikan diri dengan kebutuhan dan kondisi si Kecil dan keluarga di rumah. Apabila Bubu merasa sudah melakukan semuanya dan masih merasa belum efektif, cobalah untuk meninjau kembali hal-hal yang masih perlu disesuaikan bersama Pak Suami. Saat ini kita semua berada dalam kondisi yang tidak ideal, sehingga Bubu dan Pak Suami pun perlu menyesuaikan kembali harapan atau ekspektasi mengenai pendidikan si Kecil. Gunakan kesempatan ini untuk memberikan si Kecil kesempatan belajar akan hal-hal yang belum ia dapatkan di sekolah, seperti keterampilan hidup sehari-hari. Untuk mendapatkan tips seputar modern parenting lainnya, yuk bergabung dengan komunitas Sahabat Ibu Pintar. Bubu dapat berdiskusi seputar pola asuh anak dengan para ahli di bidangnya.
Referensi:
University of Illinois at Urbana-Champaign. (2009, April 1). Physical Activity May Strengthen Children's Ability To Pay Attention. ScienceDaily. Retrieved July 28, 2020 from www.sciencedaily.com/releases/2009/03/090331183800.htm
https://www.unicef.org/coronavirus/5-tips-help-keep-children-learning-during-covid-19-pandemic
Mustafa, Nasir. (2020). Impact of the 2019–20 coronavirus pandemic on education. 10.13140/RG.2.2.27946.98245.
Oleh: Binky Paramitha, M.Psi., Psi
Expert Partner Sahabat Ibu Pinta