Situasi pandemi Covid-19 mendatangkan kecemasan pada siapa saja, terutama kepada Bubu yang sedang dalam masa kehamilan. Kecemasan dapat saja muncul karena belum ada penelitian yang cukup mengenai virus baru tersebut. Saat ini jurnal dan penelitian mengenai kasus Covid-19 pun masih berkaca pada penanganan pandemi SARS tahun 2003 atau kasus MERS di era tahun 2012 lalu. Selain itu, kecemasan dapat juga terjadi akibat adanya perubahan pada rutinitas (Haas, 2012). Situasi baru yang muncul pada Bubu yang sedang mengandung, seperti perlunya bekerja dari rumah, mengurangi tatap muka dengan kerabat, serta perlunya kontrol ke Obgyn dengan waspada pada kondisi rumah sakit dapat menimbulkan kecemasan tersendiri.
Harvard Health Publishing (2020) menyarankan wanita hamil dapat melakukan pencegahan penularan Covid-19 seperti kebanyakan orang. Kebiasaan menjaga kebersihan diri dilakukan dengan mencuci tangan dengan sabun dan air selama 20 detik secara rutin sebelum dan sesudah melakukan aktivitas. Sebisa mungkin, Bubu juga harus hindari menyentuh mata, mulut, dan hidung, serta beraktivitas di tempat umum.
Namun, bagaimana jika Bubu masih merasa cemas? Apalagi, kecemasan dapat mempengaruhi kondisi psikis dan fisik Bubu yang sedang hamil, serta kesehatan si janin (Schetter & Tanner, 2012). Berikut hal-hal yang dapat Bubu lakukan untuk mengelola kecemasan :
Tuliskan hal-hal apa yang sebenarnya membuat Bubu cemas. Tidak hanya itu, Bubu juga dapat mencoba diskusikan dengan Pak Suami, kira-kira apa yang paling membuat Bubu cemas dengan kehamilannya melihat situasi pandemi ini. Apakah karena takut ke rumah sakit? Atau takut terinfeksi terhadap kehamilannya yang akhirnya membuat Bubu mengurung diri di rumah tanpa melakukan kegiatan positif? Jika telah mengetahui sumber kecemasan Bubu, ajak Pak Suami untuk bersama-sama mencari solusinya. Tidak hanya itu, Bubu juga dapat berkonsultasi dengan Obgyn atau Psikolog untuk membantu melihat solusi apa saja yang dapat Bubu lakukan.
Membuat peta kesibukan berarti Bubu perlu untuk menentukan kegiatan apa saja yang dapat dilakukan di rumah. Apalagi jika Bubu masih bekerja atau masih perlu mendampingi sang Kakak (anak pertama), maka pengaturan kesibukan ini sungguhlah penting. Misalnya, Bubu dapat membuat jadwal kapan perlu berolahraga, lalu lanjut meeting secara virtual, atau membuat food preparation di rumah sehingga Bubu dapat menyiapkannya dengan efisien.
3. Menjaga kesehatan fisik
Kecemasan lebih mudah muncul jika Bubu mengalami kelelahan. Makan secara teratur, tidur yang cukup, dan berolahraga merupakan kegiatan utama yang tetap perlu dijalankan di masa pandemi ini. Tentunya lakukan kegiatan olahraga yang tetap memiliki social distancing terhadap orang lain, dan tetap menjaga diri supaya tidak bersentuhan dengan barang atau orang lain. Jika sulit untuk keluar rumah, Bubu yang hamil dapat melakukan senam hamil dengan fitur siaran langsung pada aplikasi media sosial yang marak dilakukan oleh pelatih yoga atau senam pre-natal.
4. Fokus pada kesehatan Bubu, si janin, dan keluarga
Menerapkan budaya yang sehat bersama keluarga akan membantu Bubu menciptakan pengalaman positif. Bubu dapat mencetak kalimat pengingat misalnya “Ganti baju setelah pergi” atau “Yuk cuci tangan” pada sudut-sudut rumah, atau dengan reminder di ponsel Bubu. Dengan begitu, Bubu tidak akan merasa sendiri dalam menghadapinya.
Hal terbaik yang dapat Bubu lakukan untuk menjaga kehamilan saat ini adalah menjaga diri dan lingkungan, serta mengurangi aktivitas di tempat umum. Jika Bubu membutuhkan interaksi sosial dengan orang lain, Bubu dapat mengajak teman atau saudara untuk saling komunikasi via virtual, dan bergabung ke komunitas parenting seperti Sahabat Ibu Pintar. Untuk mengecek kesehatan janin, Bubu dapat berkonsultasi dengan dokter atau pihak medis yang biasa Bubu lakukan. Lakukan konsultasi dengan perjanjian untuk menghindari keramaian, dan tetap menjalankan rutinitas menjaga kebersihan diri. Jangan khawatir, tetap sehat dan semangat ya untuk Bubu & janin! ????
Oleh: Carmelia Riyadhni, S.Psi
Expert Partner Sahabat Ibu Pintar