Menikah adalah langkah besar dalam hidup seseorang. Akan tetapi ketika menikah, bukan saja status legal yang berubah. Menikah juga merupakan langkah besar secara keuangan. Biasanya, ketika seseorang menikah, prioritas hidupnya segera bergeser. Salah satunya adalah waktu dan keuangan. Sehingga tidak jarang, banyak Bubu yang berkompromi, meninggalkan karirnya dan menjadi ibu rumah tangga. Ketika sebelumnya Pak Su dan Bubu sama-sama bekerja, lalu salah satu berhenti untuk fokus di rumah, tentu saja ada beberapa penyesuaian keuangan yang harus dilakukan. Sebenarnya apa saja yang harus disiapkan agar transisi dalam perubahan pendapatan dan pengeluaran tidak mempengaruhi kehaarmonisan rumah tangga Bubu dan Pak Su?
1. Keterbukaan Keuangan
Sebelum bisa menentukan strategi keuangan ketika pemasukan menjadi single income hal yang perlu Bubu dan Pak Su lakukan adalah terbuka tentang seluruh isu keuangan. Mengapa keterbukaan penting? Karena untuk menyusun strategi dan menetapkan sasaran kita harus benar-benar mengetahui masalah yang sudah ada ataupun yang mungkin timbul, berikut pula hal-hal yang bisa menjadi solusi dari masalah-masalah tersebut. Maka Bubu dan Pak Su harus terbuka bukan saja tentang jumlah penghasilan dan pengeluaran, tetapi juga beban hutang atau tabungan yang sebelumnya sudah dimiliki. Beberapa pasangan memang tidak nyaman untuk membicarakan keuangan, akan tetapi ketika kita menikah kita saling bertanggung jawab kepada pasangan kita, dan tentu saja bertanggung jawab tentang keuangan juga.
2. Melakukan Pencatatan Keuangan
Setelah memiliki komunikasi yang lancar dengan Pak Su mengenai isu keuangan, maka hal yang perlu dilakukan berikutnya adalah melakukan pencatatan keuangan. Melalui Pencatatan keuangan kita bisa mengetahui pos-pos pengeluaran dan pos-pos pemasukan dengan lebih obyektif dan bisa memetakan pengeluaran-pengeluaran rutin dan tidak rutin. Dampaknya? Kita bisa memotong anggaran untuk pengeluaran yang tidak perlu. Selain itu, Bubu dan Pak Su juga bisa membuat perencanaan keuangan bersama berdasarkan pencatatan yang ada.
3. Part Time
Sebelum benar-benar menjadi single income, ada baiknya jika Bubu dan Pak Su mencoba dulu dengan salah 1 bekerja part time. Anggap masa ini sebagai latihan ketika sumber penghasilan berkurang, sambil membereskan beberapa masalah keuangan jika memang ada sebelumnya. Menurut Andy Hill penulis buku Marriage, Kids, and Money, proses transisi menjadi single income tidak bisa berlangsung dalam 1 malam. Setiap langkah dan proses harus direncanakan dengan baik. Ketika salah 1 pasangan menjadi part timer, Bubu dan Pak Su lebih bisa beradaptasi perlahan terhadap perubahan keuangan di rumah tangga.
4. Membuat Budget rumah tangga berdasarkan 1 penghasilan
Meskipun kedua pasangan masih berpenghasilan, jika Bubu dan Pak Su memang berencana beralih menjadi pasangan dengan single income tidak ada salahnya untuk berlatih hidup berdasarkan 1 penghasilan. Selain agar siap ketika rumah tangga hanya memiliki single income, dengan membuat budget berdasarkan 1 penghasilan, penghasilan kedua dapat dialokasikan untuk investasi atau asuransi. Untuk bisa berhasil, sekali lagi keterbukaan keuangan kepada pasangan sangat berpengaruh di tahap ini.
Setiap orang pasti butuh waktu dalam beradaptasi terhadap hal baru. Apalagi, perubahan dalam hal keuangan biasanya mempengaruhi banyak aspek lainnya. Oleh karena itu, ketika merencanakan menjadi pasangan single income ada baiknya Bubu dan Pak Su benar-benar merencanakan dengan teliti dan jangan ragu memakai konsultan keuangan jika memang perlu, ya…
Oleh: Agstried Elisabeth, M.Psi., Psikolog