21 Aug 2019

Cara Mengarahkan Minat dan Bakat Anak

Salah satu peran penting Bubu dalam mendukung perkembangan si kecil adalah mengenali dan mengarahkan minat dan bakatnya. Minat adalah ketertarikan anak terhadap suatu kegiatan, yang membuatnya semangat untuk melakukan lagi dan lagi serta tampak sangat ia nikmati. Sedangkan bakat adalah kemampuan alami yang dimiliki anak dalam melakukan sesuatu. Anak yang berbakat dalam suatu bidang, biasanya lebih mudah dan lebih cepat mempelajari sesuatu dan mengembangkan kemampuannya di bidang tersebut. 

 

Apa yang dapat Bubu lakukan agar dapat mengarahkan minat dan bakat si kecil secara tepat? Berikut tipsnya.

 

1. Beri pengalaman bermain dan beraktivitas yang kaya

Bubu tidak akan bisa tahu apakah si kecil berminat dan berbakat pada suatu bidang bila ia belum pernah melihat dan mencobanya. Oleh karena itu, berikan anak pengalaman yang seluas-luasnya. Psikologi mengenal 8 bidang kecerdasan yang bisa Bubu jadikan panduan untuk menstimulasi dan mengarahkan anak, yaitu 

  • Visual spasial: menggambar, mewarnai, merakit lego 3D, baca peta
  • Kinestetik: meniru gerak hewan, menari, pantomim, olahraga, menjahit, memasak
  • Musik: bernyanyi, mendengar lagu, menonton pertunjuk musikal, main alat musik
  • Bahasa: story telling, bermain teka-teki kata, menulis cerita
  • Naturalis: berkebun, ke kebun binatang/ aquarium, memelihara tanaman/ binatang
  • Logika: eksperimen sederhana, menyusun gambar sesuai urutan tertentu, puzzle
  • Interpersonal: permainan berkelompok, board game, role play, tanya jawab
  • Intrapersonal: menulis diary, relaksasi, membuat  cerita tentang diri 

2. Amati anak

Di antara berbagai kegiatan yang anak lakukan, Bubu dapat mengamati kegiatan mana yang paling membuat anak senang, ingin tahu lebih banyak, betah berlama-lama melakukannya, dan sering ia minta untuk dilakukan kembali. Anak yang minat pada sesuatu juga biasanya tidak cepat menyerah kalau menemui kesulitan, ia justru tertantang untuk mencoba lagi. Anak yang berbakat bisa cepat paham apa yang harus dilakukan walau mungkin baru melihat contoh satu dua kali, bahkan mungkin bisa menemukan cara dan menghasilkan kreasinya sendiri. 

Misalnya anak yang bakat sepatu roda bisa langsung bisa menjaga keseimbangannya baik di jalan yang lurus maupun bergelombang walau baru pertama meluncur, lalu ia coba trik meluncur mundur atau sambil mengangkat kaki. Minat dan bakat bisa pula berkaitan dengan cara anak berinteraksi dengan orang-orang di sekelilingnya. Contoh ketika bermain lego bersama, bisa jadi anak tidak membangun desain yang luar biasa tetapi Bubu melihat ia suka bertanya tentang apa yang dibuat temannya, memuji hasil kreasi teman, dan spontan membantu menengahi ketika ada yang berkelahi.

 

3. Mencari wadah yang dapat memfaslitasi pengembangan diri

Untuk mengetahui apakah anak benar-benar berminat dan berbakat di suatu bidang, maka anak perlu menjalani selama beberapa waktu dan mendapatkan tantangan lebih. Bubu dapat mencari wadah untuk memfasilitasi misalnya mendekatkan anak dengan ahli di bidang yang anak sukai, memasukkan anak ke suatu komunitas, mengikutsertakan dalam kursus ataupun lomba. 

Tanyakan pada anak kursus atau lomba apa yang ingin ia coba ikuti, dan buat kesepakatan bahwa apa pun yang dipilihnya maka harus komit menjalani paling tidak 1 rangkaian perlombaan.

 

4. Eksplorasi beragam profesi

Di samping pengembangan diri, pencarian minat dan bakat biasanya dikaitkan dengan pemilihan jurusan sekolah/ kuliah dan karir masa depan. Bubu dapat membantu anak dengan melakukan eksplorasi beragam profesi. Di usia dini, eksplorasi bisa dilakukan dengan membaca buku maupun bermain peran sebagai dokter, pemadam kebakaran, koki, dan lainnya. 

Anak mulai mengenal profesi tersebut terkait apa yang dilakukan, apa peralatan yang dibutuhkan, dan kemampuan yang diperlukan. Memasuki masa remaja, eksplorasi bisa dilakukan secara lebih mendalam. Diskusikan bersama bahwa di samping kemampuan, ada karakter dan kepribadian yang lebih cocok untuk profesi tertentu. Misalnya profesi sebagai sales person akan lebih tepat untuk orang yang ekstrovert, easy going, persuasif, percaya diri, serta senang berbagi dan mendengar cerita orang lain.  

 

5. Melakukan tes minat bakat 

Tes minat bakat merupakan salah satu cara yang dapat Bubu lakukan untuk membantu anak mengenali dirinya, menyesuaikan antara kemampuan, keinginan, karakter, dan profil dari jurusan maupun karir yang dituju. Bila ternyata ada hal-hal yang tidak sejalan (contoh ingin jadi pilot tetapi daya ingat dan kemampuan visualnya masih belum terlalu baik), maka ada dua hal yang dapat Bubu lakukan yaitu 1) membantu anak melakukan pengembangan diri yang lebih terarah, atau 2) mendampingi anak untuk melakukan eksplorasi karir lain yang lebih sesuai dengan dirinya. Tes minat bakat dapat saat anak beranjak remaja (11 tahun ke atas), ketika pengenalan dirinya sudah lebih baik dan pengalamannya sudah lebih luas. 

 

Dalam perjalanannya, mungkin saja arah minat anak berubah-ubah, atau anak berbakat di bidang tertentu namun hanya tertarik untuk menjalani sebagai hobi dan bukan karir. Bisa juga minat bakat anak berbeda dari bayangan dan keinginan Bubu maupun Pak Suami. Tetaplah membuka diri pada berbagai hal, beri kesempatan anak memilih dan hargai pilihannya tersebut. 

 

 

Oleh: Orissa Anggita Rinjani, M.Psi, Psi

Expert Partner Sahabat Ibu Pintar