01 Aug 2019

Bubu Menyusui Bekerja, Jangan Menyerah Beri ASI Eksklusif Ya

Baik dari tenaga kesehatan profesional maupun komunitas sudah banyak disuarakan tentang pentingnya memberikan ASI eksklusif untuk bayi. Dalam artikel kali ini, tidak bosan-bosannya diingatkan lagi kepada para Bubu disini, kenapa sih perlu untuk menyusui ekslusif? Berdasarkan penelitian-penelitian yang dikumpulkan oleh UNICEF, menyusui eksklusif tidak hanya bermanfaat bagi bayi, namun juga bagi ibu dan keluarga secara keseluruhan. 

 

Meski sudah diketahui banyaknya manfaat dari pemberian ASI eksklusif, sayangnya angka ibu menyusui di Indonesia masih rendah. Menurut data dari Kementerian Kesehatan, pada tahun 2017 angka ibu menyusui di Indonesia baru 35%, masih jauh di bawah standar yang diharapkan oleh WHO (World Health Organization) yaitu 50%. Kenapa? Karena dalam pelaksanaannya ternyata Bubu memiliki banyak sekali tantangan dalam pemberian ASI eksklusif. 

Menurut penelitian dari Diji et al (2017) ditemukan bahwa 3 tantangan terbesar ibu dalam menyusui eksklusif adalah (1) adanya keyakinan bahwa ASI tidak mencukup kebutuhan nutrisi bayi, (2) periode cuti melahirkan yang singkat, (3) tekanan lingkungan untuk memberikan asupan lain di luar ASI. 

 

Untuk tantangan nomor 1 dan 3, di 10 tahun terakhir ini semakin gencar gerakan-gerakan komunitas maupun program pemerintah yang mengedukasi tentang pentingnya ASI ekslusif. Sehingga diharapkan baik Bubu, Pak Suami, maupun anggota keluarga lainnya dapat teredukasi dengan baik tentang fakta dan mitos seputar ASI ekslusif. 

Namun bagaimana dengan tantangan nomor 2? Buat ibu pekerja, pastinya lebih menantang lagi ya. Karena artinya Bubu musti pintar-pintar mengatur waktu dan tenaga untuk bekerja serta memompa ASI. 

Di tengah kesibukan dan kelelahan itu, cukup sering ditemui para Bubu yang rasanya ingin menyerah dan berhenti memberikan ASI ekslusif ke bayi. Jadi, sekarang kita bahas yuk. Apa saja yang bisa ibu bekerja ini lakukan agar bisa tetap berkarya dan menjalani karir serta memberikan yang terbaik buat si Kecil. 

 

1. Olah raga, istirahat cukup, dan jaga nutrisi

Awalnya mungkin dirasa justru menantang, tapi itu biasanya karena selama ini mungkin memang belum terbiasa untuk hidup sehat. Olah raga tidak perlu muluk-muluk, mulai saja dari menetapkan target langkah yang perlu dicapai per hari. 

 

Ganti penggunaan lift dengan tangga misalnya, pergi ke tempat makan siang dengan berjalan kaki, diskusi dengan rekan kerja dengan berjalan menghampiri mejanya alih-alih telepon, dan lainnya. Karena dengan aktif bergerak, maka sistem metabolisme kita akan meningkat sehingga penyerapan nutrisi pun akan lebih optimal. Dan dengan aktif bergerak, membantu kita untuk tidur lebih nyenyak di malam hari. Apa konsekuensi dari hidup sehat ini? Produksi ASI Bubu pun akan bisa meningkat baik secara kualitas maupun kuantitas. 

 

2. Buat jadwal rutinitas untuk diri sendiri

Terutama jadwal untuk memompa/memerah ASI. Pasang alarm di malam hari misalnya tiap jam 2 malam. Melalui pengulangan rutin, lama-lama tubuh akan terbiasa juga kok untuk terbangun di malam hari dan memompa. Buat juga jadwal untuk memompa ketika di kantor. Misal, pagi-pagi sampai kantor langsung pompa, lalu rutin setiap 2-3 jam karena biasanya otak dan fisik pun perlu diistirahatkan dari menatap layar lomputer.

 

3. Manfaatkan dukungan sekitar

Terutama di kantor, punya teman-teman Bubu yang seperjuangan dalam memberikan ASI eksklusif itu akan sangat membantu. Dalam memberikan semangat, saling mengingatkan jadwal pompa, atau juga bercengkerama tentang si Kecil di rumah yang bisa kembali memberikan motivasi kepada Bubu untuk bekerja dan memberikan ASI eksklusif. 

 

4. Miliki perlengkapan yang memadai

Perlengkapan yang perlu dimiliki ibu bekerja yang menyusui yaitu pompa ASI, botol ASI perah, ice gel, dan tentunya tas untuk membawa semua barang-barang tersebut. Dalam memilih pompa ASI, manual ataupun elektrik, yang terpenting adalah mudah dibersihkan agar bisa dipakai pompa berulang kali dalam 1 hari dan ringkas (baik dari segi ukuran maupun pengoperasiannya). Sedangkan untuk tas untuk membawanya, pastikan cukup secara ukuran dan tidak ada salahnya juga menarik secara penampilan. Untuk pilihan tas-tas ASI perah yang menarik, bisa coba lihat di sini ya Bubu.

 

Selamat menjalani peran sebagai ibu bekerja yang memberikan ASI eksklusif Bubu! Semoga terus semangat ya agar bisa terus juga memberikan yang terbaik bagi si Kecil. 

 

 

Oleh: Nadya Pramesrani, M. Psi., Psi

 

Expert Partner Sahabat Ibu Pintar