10 Sep 2019

Bener Gak Sih Kreativitas Itu Bisa Dilatih?

Mayoritas ahli setuju bahwa kreativitas adalah sebuah skill atau kemampuan. Dimana kemampuan itu adalah sesuatu yang dapat dikembangkan atau ditingkatkan melalui latihan. Jadi, faktor lingkungan sangat berpengaruh terhadap tingkat kreativitas seseorang. 

Lalu faktor lingkungan seperti apa sih yang bisa meningkatkan kreativitas seseorang? Menurut Bennett Flaum, PsyD dan Mitchell Flaum, Ph.D. dalam tulisannya disampaikan bahwa penelitian menunjukkan kecenderungan menurunnya kreativitas anak setelah masuk ke tingkat Sekolah Dasar. 

Hal ini terjadi karena kekeliruan siswa dalam menangkap pesan guru untuk “melakukan hal yang benar” dalam keseharian. Walaupun anak (terutama) tetap sangat memerlukan adanya aturan dan pemahaman mengenai mana yang benar dan salah, lingkungan yang mendukung berkembangnya kreativitas seseorang adalah lingkungan yang tidak melulu mengkritisi. 

Adanya kebebasan seseorang untuk mengemukakan pendapat tanpa selalu dituntut penilaian benar atau salah dapat membantu seseorang mengeluarkan ide-ide baru yang mungkin saja dapat membantu memberikan solusi dari suatu permasalahan. 

Dalam lingkungan rumah, ada beberapa hal yang dapat dilakukan oleh Bubu sebagai orang tua agar anak dapat mengembangkan kreativitasnya, bukan hanya kretivitas dalam seni, tapi juga dalam berpikir dan inisiatif ide dalam melakukan sesuatu. Beberapa diantaranya:

• Berikan ruang untuk berpendapat. Buatlah waktu-waktu khusus anak mengemukakan pendapatnya tanpa perlu diberikan penilaian pendapatnya itu sesuai atau tidak dengan norma-norma atau aturan yang berlaku di dunia. 
• Ajak anak berkreasi menggunakan benda-benda yang ditemui di sekitarnya. Kreasi tidak perlu sesuatu yang sangat besar, bisa saja sekedar menjadikan ranting kayu untuk dimainkan sebagai tongkat. Tetapi hal kecil itu membutuhkan imajinasi.
• Buka wawasan keluarga dengan informasi yang seluasnya. Membaca buku, mengunjungi tempat-tempat bersejarah, melihat hasil karya seni, bisa menjadi kegiatan menyenangkan untuk keluarga, sekaligus membuka wawasan mengenai apa yang ada di sekitar lingkungan kita. 
• Create something! Kreativitas tidak hanya sekedar ide, tetapi juga perlu diimplementasikan dalam sebuah karya. Setelah anak dapat berpendapat dan mengemukakan idenya, cobalah dukung untuk mewujudkan idenya tersebut. Sehigga anak semakin terlatih untuk menyelesaikan beragam permasalahan yang ada menggunakan ide-ide kreatifnya. 

Tapi jangan lupa, ada juga hal-hal yang terkadang dilakukan oleh Bubu dan Pak suami sebagai orang tua di rumah, yang justru dapat menghambat kreativitas anak atau anggota keluarga lain. Antara lain hal ini:

• “Because I said so!” kata-kata pamungkas ini seakan-akan menutup kesempatan anak ataupun suami untuk memberikan argumentasi. Hati-hati ya Bubu, jangan sampai anak-anak jadi melakukan segala sesuatu karena tuntutan atau perintah Bubu saja. Inisiatif anak menjadi hilang karena ia ‘takut’ salah atau tidak sesuai dengan keinginan orang tua. 
• Respon negatif dari orang-orang terdekat menjadi sangat berarti untuk anak. Ketika ia berusaha mengkomunikasikan imajinasinya melalui cerita, gambar, atau hasil karya, kemudian orang di rumah secara konstan memberikan feedback negatif, tentunya ia akan merasa kecil hati dan memilih untuk tidak lagi mengungkapkan buah pikirannya.

Feedback atau umpan balik adalah hal yang baik diberikan agar seseorang dapat memperbaiki apa yang masih menjadi kekurangannya. Namun, ketika feedback yang diberikan selalu hal yang negative, tentunya justru membuat seseorang merasa gagal dan tidak mampu.

 

Semoga Bubu dan Pak Suami di sini bisa menjadi seseorang yang saling mendukung dalam mengembangkan kreativitasnya ya. Sehingga anak-anak pun bisa tumbuh dan berkembang dalam lingkungan yang terbuka dan memberikan kebebasan dalam berkarya serta berkreasi. Selamat mengembangkan kreativitas!

 

Yuk, coba salah satu kreativitas dengan membuat pinata di rumah Bersama si Kecil ? disini

 

Oleh: Binky Paramitha I., M.Psi., Psikolog

Expert Partner Sahabat Ibu Pintar