14 Jul 2020

5 Tips Menjadikan Screentime Bermanfaat Bagi Anak

Tidak dapat dipungkiri, kehidupan anak masa kini tidak dapat dilepaskan dari screen time. Screen time meliputi penggunaan berbagai perangkat teknologi, termasuk televisi, tablet, komputer, games, dan smartphone. Beberapa studi menunjukkan bahwa anak balita memiliki rata-rata screen time sekitar 2-3 jam per hari (Chen & Adler, 2019; Shah et al, 2019). Durasi waktu tersebut melebihi rekomendasi yang diberikan oleh American Academy of Pediatrics (AAP). AAP menganjurkan bahwa hingga anak berusia 18 bulan sebaiknya tidak ada screentime sama sekali kecuali video call, dan untuk balita dibatasi maksimal satu jam per hari. 

Sebagai orang tua, Bubu dan Pak Suami tentu memiliki alasan masing-masing terkait berapa lama screen time untuk anak setiap harinya. Seandainya pun belum dapat mengikuti rekomendasi AAP, yuk lakukan tips-tips berikut ini agar screen time tetap bermanfaat bagi perkembangan si Kecil.  

 

  1. Dampingi anak saat screentime

 

Dengan melakukan pendampingan, Bubu sebagai orang tua dapat membantu untuk menjelaskan pada anak apa yang ia dengar dan lihat di layar. Misalnya perkataan “Ada tiga kupu-kupu” maka Bubu dapat mengarahkan perhatian anak ke arah kupu-kupu, sehingga anak tidak salah melihat ke bunga. Bubu juga dapat mengajak anak berhitung sambil menunjuk kupu-kupu, sehingga ia belajar secara langsung mengenai arti dari angka. 

 

Studi yang dilakukan pada anak 2 tahun menemukan bahwa anak lebih mampu memahami kata-kata baru yang ingin diajarkan ketika video ditayangkan secara langsung dan ada orang tua yang terlibat aktif untuk membantu mengarahkan dan menjelaskan apa yang dilihat, daripada video rekaman dan orangtua hanya sekedar duduk di sebelah anak (Strouse et al, 2018). Pendampingan orang tua saat menonton juga dapat membuat anak lebih mengenal emosi tokoh dan mengembangkan empatinya (Rasmussen, 2016). Percakapan antara orang tua dan anak inilah yang mendukung perkembangan bahasa, kemampuan berpikir, dan sosial emosional pada anak.


 

  1. Kaitkan apa yang anak lihat dengan pengalaman personal

 

Bubu bisa mengajak anak mengobrol setelah menonton film atau membaca buku digital, lalu kaitkan dengan pengalaman keseharian anak. Misalnya saat ada cerita tentang anak yang pergi bersama ke ibunya ke supermarket, tanyakan: “Ingat tidak waktu kamu ikut Bubu pergi belanja buah-buahan? Ada buah apa saja yang kamu lihat disana ya? Kita meletakkan belanjaan kita di alat apa namanya? Kalau lagi belanja, boleh tidak kamu pergi ke tempat lain tanpa bilang Bubu?” dan lain sebagainya. Dengan demikian, anak dapat lebih memahami hal yang ia lihat dan baca menggunakan pengalaman pribadinya sebagai contoh. 



 

  1. Lakukan di dunia nyata

 

Bila anak bermain masak-masakan di tablet dengan menggeser dan mengetuk jari-jarinya, ajak anak untuk memotong sosis dan memeras jeruk di dunia nyata. Ketika anak bermain bola dengan memencet tombol tertentu di layar, ajak anak untuk melempar, menendang, dan memantulkan bola secara nyata. Tunjuk dan namai beragam benda, kendaraan, atau binatang saat melihatnya langsung, yang sebelumnya anak pelajari dari televisi. Gunakan kemampuan berhitung yang anak dapatkan dari games online, dengan menghitung berbagai objek di rumah.

 

  1. Pilih konten tayangan yang melibatkan anak secara aktif 

 

Sangat disarankan agar Bubu memilihkan konten yang bisa mendorong anak berpikir dan bergerak aktif. Misalnya, permainan edukasi dimana anak harus memikirkan langkah selanjutnya berdasarkan masalah yang ditemui. Bubu juga dapat mengajak anak menonton video lagu sambil mengikuti gerak tariannya atau video olahraga. Dengan demikian, anak tidak hanya duduk pasif selama screen time.

 

  1. Gunakan screen time untuk berinteraksi dengan keluarga dan teman

 

Asah kemampuan sosial si Kecil dengan mengajaknya video call ke keluarga dan teman. Melalui video call, Bubu bisa mengajak anak mengenal lebih dekat dan melepas kangen dengan orang-orang yang sulit ditemui secara tatap muka langsung. Anak juga bisa berinteraksi dua arah dengan menyapa, memberi salam, bertanya, menjawab pertanyaan, dan bercerita dengan lawan bicaranya di telepon yang akan melatih kemampuan bicara dan berpikirnya.

 

Nah Bubu, itulah 5 tips yang dapat dilakukan untuk membuat screentime anak menjadi lebih bermanfaat. Semoga bisa dipraktekkan di rumah ya, Bubu. Ayo bergabung dengan komunitas Sahabat Ibu Pintar untuk mendapatkan tips dan info seputar parenting lainnya. 

 

Referensi: 

Chen, W. & Adler, J.L. 2019. Assessment of Screen Exposure in Young Children, 1997 to 2014. JAMA Pediatrics. 173(4):391-393

Eric E Rasmussen, Autumn Shafer, Malinda J. Colwell, Shawna White, Narissra Punyanunt-Carter, Rebecca L. Densley & Holly Wright (2016) Relation between active mediation, exposure to Daniel Tiger’s Neighborhood, and US preschoolers’ social and emotional development, Journal of Children and Media, 10:4, 443461 

Shah R.R., Fahey N.M., Soni A.V., Phatak A.G. & Nimbalkar, S.M. (2019). Screen time usage among preschoolers aged 2-6 in rural Western India: A cross-sectional study. Journal of Family Medicine and Primary Care. Vol 8 (6): 1999-2002 

Strouse, G.A., Troseth, G.L., O’Doherty K.D., & Saylor M.M. 2018. Co-viewing supports toddlers’ word learning from contingent and noncontingent video. Journal of Experimental Child Psychology Vol 166: 310-326

https://www.childtrends.org/publications/5-ways-screen-time-can-benefit-children-and-families

https://www.zerotothree.org/resources/2531-screen-use-tips-for-parents-of-children-under-three#download

 

 

Oleh Orissa Anggita Rinjani, M.Psi, Psi

Expert Partner Sahabat Ibu Pintar