1. Lakukan Observasi Saat Si Kecil Bermain
Sebagian besar waktu si Kecil dihabiskan dengan bermain. Bagi orang dewasa mungkin bermain dianggap sekadar bentuk rekreasi, padahal bermain adalah sebuah proses belajar yang dapat menunjukkan ketertarikan si Kecil pada hal tertentu. Untuk mengenali bakat si Kecil, Bubu dan Pak Suami dapat memperhatikan kegiatan atau permainan apa yang paling menarik perhatian si Kecil. Ketika menunjukkan ketertarikan, biasanya si Kecil dapat berkonsentrasi lebih lama pada kegiatan tersebut dibandingkan saat ia melakukan kegiatan lain. Oleh karena itu, Bubu dapat mempertimbangkan, apakah ia lebih suka menghabiskan waktu berjam-jam untuk menggambar atau bermain di luar rumah? Apakah ia senang permainan yang membutuhkan banyak gerakan fisik seperti bermain bola atau konsentrasi penuh seperti membaca ? Dengan mengenali kegiatan mana yang disukai anak, Bubu dan Pak Suami bisa lebih efektif dalam membimbing dan membantu mengembangkan minat dan bakat si Kecil.
2. Berikan Waktu untuk Menikmati Kegiatan yang Disukai
Salah satu cara terbaik untuk mengenali bakat si kecil adalah dengan memberinya kebebasan untuk terus bereksplorasi. Hal ini sejalan dengan teori yang dipopulerkan seorang psikolog dan tenaga pendidik dari Amerika, Jerome S. Bruner, yaitu discovery learning. Teori ini membahas proses pembelajaran yang memungkinkan manusia mengeksplorasi dan menemukan hal-hal baru secara aktif dan mandiri, selain informasi yang telah dimiliki sebelumnya. Secara sederhana, proses belajar ini ada pada diri si Kecil yang belajar dari sekitarnya, mulai dari apa yang dilihatnya, disentuhnya, dilakukannya, dan lain sebagainya. Hal ini memengaruhi si Kecil untuk selalu tertarik mencoba hal baru.
Namun terkadang, ketika si Kecil ingin mencoba hal baru, orang tua melarang dengan alasan beragam - mungkin karena terlalu berbahaya, terlalu kotor, atau berbagai alasan lainnya sehingga si Kecil berhenti dan mengurungkan niatnya untuk mencari tahu secara aktif dan mandiri. Oleh karena itu, berikanlah si Kecil waktu untuk mencoba dan mengambil manfaat dari setiap kegiatannya. Terkadang, kita memang perlu mengambil keputusan di luar zona nyaman untuk sesuatu yang lebih baik, yakni agar tidak ‘membunuh’ rasa ingin tahu si Kecil.
3. Dengarkan Aspirasi atau Keinginan Si Kecil
Dalam menemani si Kecil bereksplorasi, peran orangtua adalah sebagai pendamping dan pemberi arahan. Ketika si Kecil ingin mencoba hal baru, jangan patahkan keinginannya sebelum memberikannya kesempatan untuk mencoba. Tugas kita sebagai orangtua adalah memperkenalkan banyak aktivitas pada si Kecil untuk membuka segala kemungkinan arah bakatnya. Tidak perlu kecewa jika di kemudian hari ia merasa bosan atau ia tidak menyukainya. Mungkin saat ini ia tertarik bermain gitar, namun minggu depan ia ingin mencoba bermain piano. Hal tersebut adalah sesuatu yang wajar terjadi. Seiring bertambahnya usia, si Kecil akan menemukan sendiri apa yang benar-benar ia sukai dan ingin ditekuni.
Nah, itulah beberapa langkah awal yang perlu Bubu dan Pak Suami lakukan untuk mengenali dan mendukung bakat si Kecil sejak dini. Tidak perlu khawatir jika bakat si Kecil tidak langsung terlihat, terkadang untuk melakukan eksplorasi setiap anak membutuhkan waktunya masing-masing. Sebagai orang tua, kita hanya perlu memberikan dukungan agar si Kecil selalu percaya diri. Ingin mendapatkan informasi seputar parenting dan tips untuk mengenali potensi anak lainnya? Yuk, segera gabung dengan komunitas Sahabat Ibu Pintar sekarang!